Home » , » Kenaikan Sembako dan Daging Menjelang Puasa

Kenaikan Sembako dan Daging Menjelang Puasa

Written By Topi Jerami on Sabtu, 20 Juli 2013 | 10.29

Koran Berita Terbaru - Menjelang Puasa dan kenaikan harga BBM kebutuhan rumah tangga seperti sembako dan daging naik tajam. Kepala Bagian Kelautan dan Pertanian Biro Perekonomian DKI Jakarta, Didi Junaedi, mengatakan tak ada masalah soal stok sembilan bahan pokok (sembako) di DKI Jakarta menjelang bulan Ramadhan dan naiknya Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena pedagang sudah mengantisipasi dengan menyetok barang dua bulan sebelum Ramadhan. Ia pun meminta masyarakat tidak khawatir.

"Bisa dikatakan pasokannya aman, untuk semua kebutuhan pokok. Seperti beras, minyak, telor, gula, daging, dan lain-lain," kata Didi, di Balaikota Jakarta, Senin (17/6/2013).
Meski begitu, lanjut Didi, harga sembako akan berfluktuasi mengikuti permintaan pasar. Didi menjelaskan, pada bulan Ramadhan, permintaan biasanya naik sebesar 10-15 persen. 



Untuk daging sapi, saat ini harganya mencapai Rp 90 ribu per kilogram. Harga tersebut dianggap sudah stabil sejak beberapa bulan terakhir.
"Harga daging tidak akan bisa turun lagi ke harga Rp 70 ribu. Karena sekarang lebih banyak daging impor," jelas Didi.

Sementara itu, menurut Data dari Biro Perekonomian DKI Jakarta, stok beras di Pasar Induk Cipinang mencapai 38.730 ton. Stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 16 hari mendatang. Sementara untuk stok beras di Bulog mencapai 228.513 ton, dan dapat mencukupi kebutuhan hingga 13 bulan ke depan.

Stok gula pasir mencapai 35 ribu ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 14 hari mendatang; Stok minyak goreng mencapai 75.250 ton atau cukup untuk lima bulan mendatang; Stok daging ayam mencapai 25.288 ton atau cukup untuk 47 hari mendatang; Stok daging sapi mencapai 6.178 ton atau cukup untuk 52 hari mendatang. 

Sayur mayur misalnya cabe, bawang merah, bawang putih, kentang, kol, sawi, kol, tomat, mentimun, wortel, dan tomat tidak distok karena tidak tahan lama.
"Sayur mayur itu tidak tahan lama, sehingga kami tidak (menyetoknya). Tapi, kami jamin pasokannya tetap aman," pungkas Didi.


Sumber: http://megapolitan.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar